#SANDALLLL

Categories
Opini Read

Branding Kelurahan(?)

Beberapa tahun lalu, sekitar 2019. Saya ngobrol ringan dengan pak @ferryhandono. Obrolan kami mulai dengan pertanyaan “Apa yang terlintas dipikiran mayoritas orang ketika mendengar nama Kelurahan?” Satu, dua, dan beberapa jawaban kami temukan sampai pada kesimpulan ‘Kantor Administratif’.

Kami kemudian sepakat, tidak ada yang menarik sama sekali dari ruang yang sekedar untuk administratif. Kelurahan lebih dari sekedar itu, bukan sekedar kantor. Dia adalah wilayah yang luas dengan cerita sejarahnya, yang memiliki penghuni ribuan dengan segala keunikannya.

Ada petani, peternak, pedagang, pengrajin, pelajar, pegawai, pengangguran, dan lainnya. Ada orang sepuh, dewasa, remaja, dan anak-anak. Mereka adalah orang – orang yang tinggal dan mengabdi dengan segala potensinya disana.

Lalu, bagaimana Kelurahan bisa melenting dan dikenal dengan segala keunikannya? Branding !!

Ya, tentu saja dengan branding. Branding bisa dimulai dengan membangun kanal-kanal media digital, menarasikan setiap kisah-kisah sejarah, keunikan warga, potensi dan lainnya dari setiap Kelurahan.

Bahwa kemudian ada ruang fisik bernama Kantor, itu hanyalah simbol dari pemerintahan. Hanyalah ruang yang mengakomodir segala keperluan dan kepentingan untuk warganya, ya, untuk warganya.

Metro, 12 Agustus 2024
Foto: 14/7/2024

By Ahmad Mustaqim

Mari terus belajar...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *